orgc – Sebuah restoran di Norwich, Inggris, telah menimbulkan kontroversi dengan mengenakan biaya $120 (sekitar £100) untuk menambahkan nanas pada pizza mereka. Restoran bernama Lupa Pizza ini mengambil langkah ini sebagai bentuk protes terhadap topping yang dianggap kontroversial tersebut.
Co-owner Lupa Pizza, Francis Woolf, mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap nanas pada pizza. “Saya benar-benar membenci nanas pada pizza,” kata Woolf. Kepala koki restoran, Quin Jianoran, juga setuju dengan pendapat ini. “Saya suka piña colada, tapi nanas pada pizza? Tidak pernah. Saya lebih suka menaruh stroberi daripada ‘monster tropis’ itu,” ujarnya.
Langkah ini dimulai sebagai lelucon, tetapi slot kamboja ternyata berhasil menarik perhatian banyak orang. “Ini dimulai sebagai lelucon, tapi ternyata banyak orang yang merasa sangat kuat tentang hal ini,” kata Woolf. Sejak mengumumkan kebijakan ini, restoran tersebut telah menjadi sorotan di seluruh dunia dan menerima tanggapan dari berbagai penjuru dunia.
Meskipun ada banyak yang menentang, ternyata ada juga yang mendukung. Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar lokal Norwich Evening News, sebagian besar responden mendukung penambahan nanas pada pizza. Jika hasil jajak pendapat ini berpihak pada nanas, restoran tersebut berjanji akan menempatkan nanas pada papan spesial bulanan mereka.
Debat tentang nanas pada pizza bukanlah hal baru. Di tahun 2017, presiden Islandia bahkan pernah mengancam akan melarang nanas sebagai topping pizza. Di Italia, negara asal pizza, perdebatan ini juga cukup sengit. Namun, di beberapa tempat seperti Amerika Serikat dan Kanada, nanas pada pizza cukup populer dan dianggap sebagai inovasi kuliner.
Lupa Pizza telah berhasil menarik perhatian dunia dengan kebijakan unik mereka. Meskipun kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi pesanan nanas pada pizza, ternyata juga berhasil sebagai strategi pemasaran yang efektif. Apakah Anda setuju atau tidak dengan nanas pada pizza, satu hal yang pasti: perdebatan ini akan terus berlanjut.